Bermain di halaman Istana Maimun

Di Indonesia begitu banyak peninggalan sejarah termasuk istana peninggalan kerajaan-kerajaan pada zaman dahulu, baik itu kerajaan bercorak hindu, budha, islam, dan lain nya. Istana Maimun adalah salah satunya, istana yang terletak di jalan Brigadier Jendral Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Sumatera Utara ini merupakan istana peninggalan dari Kesultanan Deli. Selain menjadi ikon kota Medan, istana ini juga merupakan salah satu istana termegah di Indonesia yang masih ada hingga sekarang.
Pintu masuk Istana Maimun

Desain interior dari istana ini memang sangat unik karena memadukan unsur – unsur kebudayaan yaitu Melayu, Islam, Italia, India, Belanda, dan Spanyol. Istana ini menggambarkan kebudayaan islam yaitu dari bentuk atapnya yang berbentuk melengkung mirip dengan kubah mesjid. Bangunan Istana Maimun dibagi menjadi tiga bagian yaitu bangunan induk, sayap kanan, dan sayap kiri serta terdiri dari 2 lantai. Bangunan ini didominasi oleh warna kuning keemasan yaitu warna yang identik dengan budaya melayu, kali ini saya hanya bisa menceritakan keindahan istana maimun yang tampak dari luar karna datang terlalu sore, istana pun telah di tutup untuk pengunjung, istana maimun hanya dibuka dari jam 8 pagi  sampai pukul 5 sore jadi kami hanya bermain di halaman istana. Istana ini memiliki halaman yang sangat luas dan hijau, disana banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang, bermain, bersantai atau pun sebagainya meskipun istana telah ditutup. Dilengkapi dengan tangga batu dengan banyak anak tangga sebagai jalan menuju pintu masuk istana, kemudian di sisi kanan istana ada sebuah bangunan khas batak dengan ukuran sedang, dimana bangunan itu berisi sebuah Meriam yang konon katanya memiliki cerita sejarah yang unik yang diberi nama dengan “Meriam Buntung/ Puntung”. Disekitar lokasi istana terdapat para pedagang yang mendirikan lapak dagangannya, antara lain menjual baju atau kaos bertuliskan danau toba, berastagi, batak dan sebagainya yang menandai wisata di Sumatra utara, selain itu mereka juga menjual berbagai souvenir seperti gantung bertuliskan kota medan, tas, gelang, pulpen yang semua bertandakan kota medan. Disisi kanan dan kiri pedagang pakaian juga banyak para pedagang kaki lima dan minuman segar seperti es kelapa muda. Yang disayangkan didalam area halaman istana terdapat beberapa pedagan keliling yang membuat halaman tampak semberaut, selain itu juga susah menemukan toilet umum disekitar istana, kami harus mencari toilet disekitar perumahan warga.

Categories:

Leave a Reply